MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisis Pasar
Analisis Makro
Ringkasan Reku
Jepang Pertahankan Suku Bunga, Inflasi AS Diproyeksikan Segera Capai Target
Analisis Makro
Bagikan!

Jepang Pertahankan Suku Bunga, Inflasi AS Diproyeksikan Segera Capai Target

19 December 2023
1 menit membaca
Jepang Pertahankan Suku Bunga, Inflasi AS Diproyeksikan Segera Capai Target

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Rendah

Bank of Japan (BOJ) telah memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya dengan tidak mengubah suku bunga acuan yang ada saat ini di angka -0,1%. Jepang juga tetap membebankan bunga 0,1% pada kelebihan cadangan yang dimiliki oleh lembaga keuangan dan mempertahankan target angka 0% untuk yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun melalui mekanisme yield curve control (YCC) policy. Ambang batas atas untuk yield obligasi tersebut di angka 1,0%, juga dipertahankan. 

Sumber: Trading Economics

Keputusan ini, yang diambil pada akhir pertemuan dua hari sejak senin 18 Desember kemarin, mencerminkan pendekatan BOJ yang cukup hati-hati. Pasar saham Jepang merespon secara positif kebijakan tersebut dengan indeks Nikkei 225 mengalami kenaikan sebesar 1,16%. BOJ juga turut menegaskan kembali komitmennya untuk menstabilkan pembiayaan bagi perusahaan dan pasar keuangan, dengan menyatakan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk menerapkan langkah-langkah pelonggaran tambahan jika diperlukan.

 

Inflasi AS Diproyeksikan Capai Target 2% pada 2024

Congressional Budget Office (CBO) AS, melalui proyeksi yang dirilis setiap enam bulannya, memperkirakan bahwa inflasi AS akan mendekati target The Fed di angka 2% pada tahun depan. Melemahnya perekonomian dan pasar tenaga kerja, diprediksi akan turut mengiringi penurunan inflasi tersebut. CBO memperkirakan tingkat inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi yang sering digunakan acuan oleh The Fed, akan melambat ke angka 2,1% pada tahun 2024. Angka ini lebih optimis dibandingkan perkiraan rata-rata para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, yang memproyeksikan inflasi PCE akan turun menjadi 2,5% pada tahun 2024, dan juga lebih optimis dibandingkan proyeksi The Fed untuk tahun tersebut di angka 2,4%.

Sumber: Bloomberg

CBO memperkirakan pelonggaran tekanan inflasi ini akan terjadi karena belanja konsumen melambat setelah tahun 2023, kondisi suplai yang membaik, dan harga sewa menjadi lebih moderat. Perekonomian, yang kinerjanya lebih baik dari perkiraan tahun ini, diperkirakan akan tumbuh lebih lambat sebesar 1,5% pada tahun 2024, sebelum meningkat lagi menjadi 2,2% pada tahun 2025.

Kondisi pasar tenaga kerja juga diperkirakan akan melemah pada tahun 2024, dengan perkiraan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,4%, naik dari angka 3,7% yang dilaporkan pada bulan November. Jumlah ketersediaan tenaga kerja kemungkinan akan mengalami peningkatan karena meningkatnya imigrasi selama dua tahun ke depan, menurut CBO.