MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisis Pasar
Analisis Makro
Ringkasan Reku
Perkembangan Makro AS, UK, EU, IDN, Berpotensi Pertahankan Momentum Positif Pasar
Analisis Makro
Bagikan!

Perkembangan Makro AS, UK, EU, IDN, Berpotensi Pertahankan Momentum Positif Pasar

15 December 2023
2 menit membaca
Perkembangan Makro AS, UK, EU, IDN, Berpotensi Pertahankan Momentum Positif Pasar

AS, UK, EU Kompak Tahan Suku Bunga

Bank Sentral AS, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan FOMC Kamis kemarin dini hari waktu Indonesia. Pada pertemuan penentuan kebijakan tersebut, The Fed turut memberi sinyal terhadap potensi akan diturunkannya suku bunga pada tahun 2024 mendatang. Hasil pertemuan tersebut membuat investor secara umum cukup optimis dengan outlook kebijakan yang ada. Namun, ketidakpastian mengenai kemampuan perekonomian AS untuk menyeimbangkan penurunan inflasi dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, masih cukup membayangi optimisme yang ada.

Sumber: Reuters

Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE) juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tinggi yang ada saat ini. Namun, berbeda dengan pandangan The Fed yang lebih dovish (sikap kebijakan yang mendukung suku bunga lebih rendah dan kebijakan moneter yang lebih longgar untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi), baik ECB maupun BoE tetap ketat dalam menentukan prospek kebijakan suku bunganya. Presiden ECB Christine Lagarde menekankan bahwa sekarang belum saatnya untuk melonggarkan upaya melawan inflasi, meskipun tanda-tanda perlambatan inflasi sudah mulai terlihat. Andrew Bailey, gubernur BoE, juga menekankan bahwa saat ini belum waktunya untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, karena diperlukan lebih banyak upaya untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

 

Turunnya Harga Komoditas Pengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan November mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan impor yang tidak terduga dan tren pelemahan ekspor yang terus berlanjut yang merupakan imbas dari menurunnya harga komoditas dan melambatnya permintaan global.

Ekspor Indonesia pada bulan November turun 8,56% dibandingkan tahun lalu, mencapai $22 miliar. Namun, penurunan tersebut sebenarnya masih lebih baik dibandingkan perkiraan para ekonom yang dihimpun melalui survei Reuters yang memperkirakan penurunan berada pada angka 9,36%. Namun, dari sisi impor, terjadi peningkatan mengejutkan sebesar 3,29% year-on-year, dengan total impor $19,59 miliar. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,20%. 

Grafik Perkembangan Neraca Perdagangan Indonesia 2023 (YTD)

Sumber: Trading Economics

Secara total, neraca perdagangan Indonesia pada November masih membukukan surplus sebesar $2,41 miliar, meskipun terdapat penurunan margin jika dibandingkan bulan Agustus, September, dan Oktober. Meningkatnya impor juga menunjukkan bahwa permintaan domestik di Indonesia masih kuat, dan berpotensi memberikan sinyal pertumbuhan positif bagi perekonomian nasional.

 

Potensi Implikasi bagi Pasar Kripto

Perkembangan yang terjadi di AS memberikan sentimen positif dan meningkatnya harapan akan terciptanya situasi yang lebih kondusif bagi instrumen-instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham dan aset kripto, meskipun hal itu masih akan sangat ditentukan oleh perkembangan ekonomi yang ada dalam beberapa bulan ke depan. 

Situasi yang terjadi di Eropa dan UK mungkin lebih menantang dengan perlambatan ekonomi dan tingkat inflasi yang lebih signifikan. Dengan demikian, pendekatan strategi yang berbeda dengan AS mungkin diperlukan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada. 

Meskipun mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, kondisi neraca perdagangan yang masih positif di Indonesia dapat berdampak pada terjaganya optimisme para investor terhadap outlook ekonomi yang berpotensi mempengaruhi daya investasi masyarakat. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara dalam peringkat sepuluh besar yang paling banyak mengadopsi aset kripto, kondisi ini meskipun tidak memberikan dorongan yang signifikan, dapat turut menjaga momentum positif di pasar kripto yang sedang terbentuk. 

Secara umum, perkembangan makro ekonomi yang ada memberikan sentimen netral yang lebih dekat ke sentimen positif bagi pasar kripto. Perkembangan tersebut mungkin belum dapat memberikan katalis positif yang cukup signifikan, namun juga bukan merupakan katalis negatif. Dengan demikian, momentum positif pasar kripto yang ada saat ini, kemungkinan masih akan dapat bertahan.